Halaman

Kamis, 29 Maret 2012

Persaudaraan Muslim

BAB I 
PENDAHULUAN
 A. Persaudaraan Muslim Persaudaraan dalam islam mengandung arti cukup luas, tetapi persaudaraan antara sesama muslim adalah pertama dan sangat utama, sebagaimana disebutkan dalam ayat: إِنّمَا المُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara”(Al-Hujurat:10) Bahkan dalm berdoa pun harus senantiasa mendoakan umat islam lainnya: اَلّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ Artinya: “Ya Allah beri ampunlah kaum muslimin dan muslimat ” Dalam syari’at islam pun banyak sekali ajaran yang mengandung muatan untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan solidaritas sesama umat Islam, seperti Zakat, Qurban, Ibadah Haji, Shalat Berjama’ah, dan lain-lain sebagainya. Bukti persaudaraan, kasih sayang dan keramahtamahan yang memiliki nilai keikhlasan sangat tinggi yaitu kisah kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin diabadikan dalam Al-Qur’an Pada Surah Al-Hasyr ayat 9 yang artinya: “Dan orang yang telah menempati kota madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (Kedatangan) mereka (Muhajirin). Merka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin). Dan mereka mengutamakan orang lain dari pada diri mereka walaupun diri mereka sendiri kekurangan” Pada masa itu kaum muslimin betul-betul bersatu dan bersaudara sehingga menjadi suatu kekuatan yang sulit untuk ditandingi oleh musuh walaupu jumlah kaum muslimin tidak terlalu banyak. Akan tetapi sangat disayangkan pada saat itu semakin lama umat islam semakin bercerai berai walaupun dari segi jumlah semakin banyak. Kaum muslimin tidak mau lagi bersatu sehingga menjadi lemah. Padahal persatuan dan kesatuan merupakan ni’mat yang sangat besar,yang harus di syukuri oleh umat islam dalam cara mempertahankannya.Persaudaraan dan persatuan akan membawa kepada kesuksesan atau kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat
 BAB II 
PEMBAHASAN
 1. Lafal Hadis ﻋَﻦِ ﺍﻠﻨُﻌْﻤَﺎﻦِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِىﷲُ عَنْهُمَا قَال:قَالَ رَسُولُ ﷲ صَلّى ﷲُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ:تَرَى آلْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَرَاحُمِهِم وَتَوَدِّهِمْ وَتَعَاتُفِهِمْ كَمَثَلِ الجَسَدِ اِذَا اشْتَكَى عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ جَسَدِهِ بِاالسَّهَرِ وَالهُمَّى.(اَخْرَجَهُ بُخَارِى:٧٨ كِتَابُ الادب :٢٧ باب رحمةالناس والبهائم) .
2. Terjemahan Hadis
“An-nu’man bin basyir berkata,Nabi Saw.Bersabda, ‘anda akan melihat kaum mukmin dalam kasih sayang dan cinta mencintai,pergaulan mereka bagaikan satu badan,jika satu anggotanya sakit,maka menjalarlah kepada anggota lainnya sehingga badannya terasa panas dan tidak dapat tidur.”(Diriwayatkan oleh Bukhari: (78)kitab “tatakrama,” (27) bab: Kasih sayang kepada manusia dan binatang”)
 3. Biografi Perawi
Nu’man ibn Basyir,nama lengkapnya adalah abu Abdullah Nu’man,Ibn Basyir,Ibn Sa’adalah,Inb TSa’labah,Ibn Jalas(Khalas menurut ibn makulan),Ibn Badar,ibn Malik,ibn Tsa’labah,Ibn Ka’ab Ibn Khjraj Al-Anshary.Dilahirkan pada tahun XIV H. dan termasuk golongan pertama yang lahir dari golongan Anshor setelah hijrah.ia dan bapaknya termasuk golongan sahabat.Bapaknya menyaksikan bai’ah al aqabah II.perang badar,perang uhud bersama Rasulullah Saw. Ia termasuk golongan pertama dari golongan Anshar yang membai’at abu bakar siddiq ra dan bersama khalid bin walid,ia mengikuti ain tamar pada tahun 12H. Setelah mereka bergerak dari Yamamah. Ia meriwayatkan 114 hadits dari Rasulullah Saw.Lima Hadis disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim.Imam bukhari menyepakati dalam satu hadis dan Imam Muslim menyepakati dalam 4 hadis. Ia kemudian tinggal di Syam dan menjadi wali pemerintah Kufah.Nu’man terbunuh di Syam,pada bulan Dzulhijjah tahun 64 H. Menurut Abu Khitsimah pada tahun 60 .
 4. Kandungan Hadis
 Ditemukan sejumlah ajaran yang terkandung di dalam hadis ini,di antaranya adalah: Salah satu mikjizat Rasul Saw.adalah bahwa ia dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada umatnya.Di antara prediksi itu adalah bahwa diantara sesama kaum mukmin terdapat perasaan kasih sayang dan cinta mencintai. Suatu kebolehan memberikan perumpamaan bagi manusia.Dalam kaitan ini Nabi Saw.memberikan perumpamaan kaum mukmin bagaikan satu badan,jika satu anggota sakit,maka menjalarlah kepada anggota-anggota lainnya . 4.Penjelasan Hadis Manusia tercipta di atas dunia ini dalam lintas dimensi,yaitu adanya keragaman jenis kelamin, suku, bangsa, budaya, bahkan agama. dari keragaman itu terjadi pengelompokan solidaritas yang beragama,misalnya solidaritas dilandasi persaudaraan sesama manusia,keturunan,suku,bangsa, atau agama.Persaudaraan sesama manusia disebut didalam literatur islam dengan ukhuwah basyariyah,persaudaraan antara suku disebut ukhuwah syu’ubiyah, persaudaraan atas dasar bangsa dan negara disebut ukhuwah wathaniyah,dan persaudaraan antara umat islam disebut dengan ukhuwah islamiyah. Islam tidak memberikan batasan tentang hubungan persaudaraan tersebut, namun hakikat persaudaraan sesungguhnya adalah dilandasi atas dasar keyakinan agama.hal ini dapat dilihat didalam beberapa ayat dan hadis yang menegaskan bahwa sesama kaum muslim adalah bersaudara.Misalnya,ditemukan di dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 10 yang menegaskan: اِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ ٳخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أخْوَيْكُمۚ وَاتّقُواْ ﷲَ لَعَلّكُم تُرْحَمُونَ ۝ (“Sesungguhnya Orang-Orang mukmin adalah bersaudara”.) Didalam Hadis nabi Saw juga ditemukan dalil bahwa kaum muslim adalah bersaudara antara satu dengan yang lainnya.Mereka laksana Bangunan mengkokohkan antara yang satu dengan yang lainnya. المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضاً (“Sesungguhnya antara seorang mu’min dengan mu’min lainnya seperti satu bangunan yang saling memperkukuh satu bagian terhadap bagian lainnya.”) Itulah salah satu kelebihan yang seharusnya dimiliki oleh kaum mukmin dalam berhubungan antara sesama kaum mukminin. Sifat egois atau mementungkan diri sendiri sangat ditentang oleh islam.Sebaliknya islam memerintahkan umatnya untuk bersatu dan saling membantu karna persaudaraan seiman lebih erat dari pada persaudaraan sedarah.itulah yang akan menjadi pangkal kekuatan muslimin.Setiap muslim merasakan penderitaan saudaranya dan mengulurkan tangannya untuk membantu sebelum diminta, yang bukan didasarkan atas “Take and give” tetapi berdasarkan lillah (Allah) . Karna sesama muslim adalah saudara maka mereka wajib saling menyayangi antara satu dengan lainnya.Sungguh,tidak sempurna iman seseorang muslim apabila ia tidak mencintai dirinya sendiri,sebagaimana sabda nabi Saw: لَا يُؤمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبّ لِأخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (“Dari Anas ra. Bahwasanya Nabi Saw bersabda, “Tidak beriman salah seorang kaum sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”.) Al-Wala’ (loyalitas) diantara sesama muslim dibangun di atas dasar kesamaan islam. Bagi setiap orang yang beriman maka diberikan al-wala’ kepadanya sesuai dengan ketaatannya kepada Allah. Oleh sebab itu, al-bara’ (permusuhan) tidak boleh ditunjukkan kepada kaum Muslim kecuali seukuran kedurhakaannya kepada Allah dan Rasul nya, dan hal itu tidak sampai melepaskan hubungan silaturrahmi. Al-Bara’ yang sesungguhnya adalah ditunjukkan kepada orang-orang kafir. Dalam kaitan ini Allah berfirman pada surah Al-Fath ayat 29 : مُحَمَّدٌ رَسُولُ ﷲِۚ والذِيْنَ مَعَهُ ٲشِدّاءُ عَلى الكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ (“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang antara sesama mereka”.) Salah satu landasan utama yang mampu menjadikan umat bersatu atau bersaudara ialah kepercayaan atau aqidah ini telah dibuktikan oleh bangsa Arab sebelum Islam selalu berperang dan cerai belai, tetapi setelah mereka menganut agama Islam dan memilki pandangannya yang sama (way of life) baik lahir maupun batin, mereka dapat bersatu. Akan tetapi, persamaan aqidah yang dimaksud disini adalah dalam arti sebenarnya, lahir batin bukan hanya label atau pengakuan saja. Jika tidak demikian persamaan aqidah tidak mungkin mampu mempersatukan dan mengembalikan kejayaan kembali umat Islam seperti pada masa pendahulu Islam. Namun demikian,tidak berarti bahwa umat islam dilarang untuk berhubungan dan bersahabat dengan umat selain islam.Umat islam pun dianjurkan untuk berhubungan dengan mereka karna pada dasarnya semua manusia itu berasal dari bapak yang sama, yakni Adam. Allah Swt berfirman yang artinya: “Manusia adalah umat (bangsa) yang satu lalu diutus oleh tuhan nabi-nabi yang menjadi pembawa berita gembira dan menyampaikan peringatan. Dan diturunkannya bersama mereka (nabi-nabi tersebut) kitab yang mengandung kebenaran supaya dia memberikan keputusan antara sesama manusia dan persoalan-persoalan yang mereka perselisihkan.” (Q.S. Al-Baqarah:13) Menurut M Quraisy Shihab,berdasarkan ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an, setidaknya ada 4 macam bentuk persaudaraan : 1. Ukhuwah ‘ubudiyah, atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah 2. Ukhuwah Insaniyah atau (basyariyah) dalam arti seluruh ummat manusia adalah bersaudara karna berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah Saw juga menekankan hal ini melalui sebuah Hadis Riwayat bukhari dan Abu Hurairah: كُوْنُوا عِبَادَ ﷲِ إِخْوَانًا. Artinya: “Jadilah kalian Hamba Allah yang bersaudara”(Bukhari dan Abu Hurairah) اَلْعِبَاد كُلُّهُمْ إِخْوَاةٌ. Artinya: “Hamba-Hamba Allah semuanya bersaudara” 3. Ukhuwah Wathaniyah wa An-Nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. 4. Ukhuwah fi Ad-Din Al-Islam persaudaraan antara sesama muslim. Rasulullah Saw, bersabda yang artinya: “Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)ku” BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gambaran hubungan antara sesama kaum mu’minin dalam kasih sayang dan cinta mencintai bagaikan satu badan, jika satu anggotanya sakit bagian tubuh lainnya juga akan merasakan sakit. dan Bagaikan bangunan yang menguatkan antara bangunan satu dan lainnya. Jika Umat islam telah sampai dan sesuai dengan gambaran diatas maka kejayaan islam, sebagaimana yang pernah diraih umat islam dahulu, dapat diraih kembali oleh umat islam sekarang. Selain itu umat islam juga selalu dianjurkan untuk berhubungan dengan orang-orang yang berbeda-beda, baik bangsa, suku bangsa, maupun agama selama mereka tidak memusuhi dan memerangi islam. B. Saran Selalu terbuka untuk mencari kebenaran adalah hal yang wajib bagi seorang mahasiswa saat ini. karena belajar merupakan bekal hidup untuk masa depan setiap orang.Hadis merupakan peninggalan rasul yang harus kita refleksikan dengan keadaan kita saat ini untuk menghadapi arus globalisasi agar kita tidak salah jalan. Kritik dan saran sangat penting bagi kami saat ini,wawasan kami sangatlah kurang dan masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Dan kami ucapkan terima kasih bagi siapapun yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga bagi siapapun yang memberikan saran yang baik bagi kami,sehingga suatu hari nanti kami benar-benar menjadi orang yang bermanfaat.

 DAFTAR KEPUSTAKAAN
 Pegangan Hidup 2, M.Yunan Nasution, Solo, 1987
  Al-Hadits,Racmad Syafe’i, Pustaka Setia, Bandung, 2000
  Hadis Seputar Islam dan Tata Kehidupan, Abdul Hamid, ,Cita Pustaka, Medan, 2010

2 komentar:

Unknown mengatakan...

tolong periwayat hadisnya juga di tulis lengkap, biar jelas asal-usul hadints nya ^^ makasih-

Yani mengatakan...

Wkwk